PJBL merupakan kepanjangan dari Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang berbasis proyek dan direkomendasikan untuk pembelajaran pada kurikulum tahun 2013.
Model pembelajaran PjBL
menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks (Trianto, 2014),
berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntun
peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan
investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja
secara mandiri (Wena,
2014).
Penggunaan model
pembelajaran ini melibatkan kerja proyek, dimana peserta didik akan
bekerja mengkonstruksi pembelajaran untuk kemudian menghasilkan produk nyata.
Pembelajaran berbasis
proyek memiliki karakteristik sebagai berikut (Kemdikbud, 2014).
1. Peserta didik membuat
keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
2. Adanya permasalahan
atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
3. Peserta didik mendesain
proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.
4. Peserta didik secara
kolabiratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan
permasalahan.
5. Proses evaluasi
dijalankan secara kontinyu.
6. Peserta didik secara
berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.
7. Produk akhir aktivitas
belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
8. Situasi pembelajaran
sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Menurut Rais (2010)
langkah-langkah model pembelajaran PjBL adalah sebagai berikut:
1. Membuka pelajaran
dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question)
2. Merencanakan proyek (design
a plan for the project)
3. Menyusun jadwal
aktivitas (create a schedule)
4. Mengawasi jalannya
proyek (monitor the students and the progress of the project)
5. Penilaian terhadap
produk yang dihasilkan (assess the outcome)
6. Evaluasi (evaluate the
experience)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar