Sabtu, 11 Agustus 2018

Model Pembelajaran PJBL


PJBL merupakan kepanjangan dari Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang berbasis proyek dan direkomendasikan untuk pembelajaran pada kurikulum tahun 2013.
Model pembelajaran PjBL menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks (Trianto, 2014), berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja
secara mandiri (Wena, 2014).
Penggunaan model pembelajaran ini melibatkan kerja proyek, dimana peserta didik akan bekerja mengkonstruksi pembelajaran untuk kemudian menghasilkan produk nyata.

Pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut (Kemdikbud, 2014).
1. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
2. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
3. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.
4. Peserta didik secara kolabiratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.
5. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu.
6. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.
7. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Menurut Rais (2010) langkah-langkah model pembelajaran PjBL adalah sebagai berikut:
1. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question)
2. Merencanakan proyek (design a plan for the project)
3. Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule)
4. Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project)
5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome)
6. Evaluasi (evaluate the experience)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar