Apa itu pembelajaran aktif ?
Pembelajaran
aktif ( active learning ) akhir-akhir ini menjadi popular di kalangan dunia
pendidikan khususnya tingkat dasar dan menengah. Pada era tahun 1990an kita sudah
mengenal model pembelajaran aktif yang dikenal dengan istilah CBSA atau cara
belajar siswa aktif.
Dalam
sejarah perkembangan dunia pendidikan, istilah pembelajaran aktif diperkenalkan
oleh seorang sarjana Inggris yaitu R.W.
Revans (1907-2003). Pembelajaran aktif menurut Bonwell (1991) merupakan pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif
dari siswa dalam proses pembelajara, di mana siswa melakukan suatu kegiatan
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan
guru. Selanjutnya, Weltman (2012)
menyatakan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu proses belajar di mana siswa
secara aktif atau berdasarkan pengalaman belajarnya terlibat aktif dalam proses
belajar. Pembelajaran aktif ini berfokus pada tanggung jawab belajar siswa.
Michel
Prince (2004) mendefinisikan pembelajaran aktif sebagai
proses belajar yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Bagaimana
Pembelajaran Aktif ?
Pembelajaran aktif menuntut siswa melakukan kegiatan
belajar bermakna dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan. Definisi ini
dapat mencakup kegiatan, seperti pekerjaan rumah, kegiatan di kelas, maupun
kegiatan di masyarakat.
Inti
pembelajaran aktif adalah aktivitas siswa dan keterlibatannya dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran aktif merujuk pembelajaran kolaboratif di mana siswa
bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam
konteks pembelajaran aktif, ditekankan bahwa untuk belajar siswa harus
melakukan lebih dari sekadar mendengarkan. Siswa harus membaca, menulis,
mendiskusikan, atau terlibat dalam memecahkan masalah. Kegiatan belajar ini
terkait dengan hasil belajar yang ingin dicapai mencakup tiga dimensi yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk mencapainya siswa harus terlibat
dalam kegiatan pembelajaran berfikir tingkat tinggi. Dengan demikian
pembelajaran aktif ada kaitannya kemampuan berfikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skills/HOTS).
Pembelajaran
aktif juga merupakan proses pembelajaran yang memberikan ruang yang cukup bagi
aktivitas siswa untuk mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber.
Keaktifan siswa tidak hanya sekedar keaktifan fisik tapi juga keaktifan mental.
Pembelajaran
aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran bermuara pada belajar
mandiri. Kemandirian belajar ini merupakan metakognitif. Metakognitif mengarah
kepada kemampuan mengasses kognitif dan kemampuan mengelola perkembangan
kognitifnya sendiri/self-regulated learning. Siswa yang memiliki
metakognitif akan mampu menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik, mereka
mampu merencanakan pembelajaran, mengatur diri, mengontrol diri, dan
mengevaluasi pembelajarannya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang
dirancang harus mampu melibatkan siswa secara aktif. Siswa dan guru dalam
belajar aktif memiliki peran yang sama untuk menciptakan suatu pengalaman
belajar yang bermakna.
Terdapat beragam strategi pendekatan
"Pembelajaran aktif" seperti belajar melalui bermain, belajar berbasis
teknologi, pembelajaran berbasis aktivitas belajar, pembelajaran kerja
kelompok, pembelajaran proyek, dan lain-lain.
Pembelajaran aktif membutuhkan lebih dari sekadar
mendengarkan tetapi membutuhkan partisipasi aktif dari setiap siswa. Siswa harus
melakukan berbagai aktivitas belajar sekaligus berfikir tentang bagaimana
mencapai tujuan belajarnya. Hal ini merupakan metakognitif. Dengan demikian
pembelajaran aktif dapat menumbuhkan metakognitif siswa.
Dan harapan ke depan, lahirlah generasi-generasi
emas yang akan membawa Indonesia mencapai puncak keemasannya.
Semoga saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar