PjBL (project based
learning) merupakan model pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum 2013, sedangkan
STEM lebih pada sebuah strategi besar. Karakteristik PjBL dengan STEM-PjBL terdapat
persamaan, namun STEM-PjBL lebih menekankan pada proses mendesain. Design
process adalah pendekatan sistematis dalam mengembangkan solusi dari masalah
dengan welldefine outcome (Capraro, dkk., 2013).
Proses pembelajaran STEM-PjBLdalam
membimbing siswa terdiri dari lima
langkah, setiap langkah bertujuan untuk mencapai proses secara spesifik.
Berikut ini tahapan dalam
proses pembelajaran STEM- PjBL yang efektif (Laboy-Rush, 2010).
1. Tahap 1: Reflection
Tujuan dari tahap pertama
untuk membawa siswa ke dalam konteks masalah dan memberikan inspirasi kepada
siswa agar dapat segera mulai menyelidiki/investigasi. Fase ini juga
dimaksudkan untuk menghubungkan apa yang diketahui dan apa yang perlu
dipelajari.
2. Tahap 2: Research
Tahap kedua adalah bentuk
penelitian siswa. Guru memberikan pembelajaran sains, memilih bacaan, atau
metode lain untuk mengumpulkan sumber informasi yang relevan. Proses belajar lebih banyak
terjadi selama tahap ini, kemajuan belajar siswa mengkonkritkan pemahaman abstrak dari
masalah. Selama fase research, guru lebih sering membimbing diskusi untuk menentukan apakah
siswa telah mengembangkan pemahaman konseptual dan relevan berdasarkan proyek.
3. Tahap 3: Discovery
Tahap penemuan umumnya
melibatkan proses menjembatani research dan informasi yang diketahui dalam
penyusunan proyek. Ketika siswa mulai belajar mandiri dan menentukan apa yang
masih belum diketahui. Beberapa model dari STEM-PjBL membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk
menyajikan solusi yang mungkin untuk masalah, berkolaborasi, dan membangun kerjasama antar
teman dalam kelompok. Model lainnya menggunakan langkah ini dalam mengembangkan
kemampuan siswa dalam membangun habit of mind dari proses merancang untuk mendesain.
4. Tahap 4: Application
Pada tahap aplikasi
tujuannya untuk menguji produk/solusi dalam memecahkan masalah. Dalam beberapa
kasus, siswa menguji produk yang dibuat dari ketentuan yang ditetapkan
sebelumnya, hasil yang diperoleh digunakan untuk memperbaiki langkah sebelumnya.
Di model lain, pada tahapan ini siswa belajar konteks yang lebih luas di luar STEM
atau menghubungkan antara disiplin bidang STEM.
5. Tahap 5: Communication
Tahap akhir dalam setiap
proyek dalam membuat produk/solusi dengan mengkomunikasikan antar teman maupun
lingkup kelas. Presentasi merupakan langkah penting dalam proses pembelajaran
untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi maupun kemampuan
untuk menerima dan menerapkan umpan balik yang konstruktif. Seringkali
penilaian dilakukan berdasarkan penyelesaian langkah akhir dari fase ini.
Penelitian mengenai
STEM-PjBL pernah dilakukan sebelumnya pada pembelajaran sains, dengan variabel
terikat yang berbeda. Penelitian oleh Afriana, dkk. (2016) menunjukkan bahwa STEM-PjBL dapat
meningkatkan literasi sains dan pembelajaran menarik dan memotivasi, membantu
memahami materi ajar, membentuk sikap kreatif, dan siswa semakin menyadari pentingnya
menjaga lingkungan. Penerapan PjBL-STEM memberikan pengalaman baru bagi siswa, sehingga
menimbulkan motivasi dan minat dalam mempelajari tema pencemaran udara. Ismayani
(2016), mengungkapkan bahwa STEM-PjBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa. Pembelajaran yang diterapkan dirasa bermanfaat karena dalam STEM-PjBL siswa
diajak untuk melakukan pembelajaran yang bermakna dalam memahami sebuah konsep dan
bereksplorasi melalui sebuah kegiatan proyek, sehingga siswa terlibat aktif dalam
prosesnya. Hal ini menumbuhkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, analitis, dan meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Capraro, dkk., 2015).
Tseng,dkk. (2011), mengungkapkan
bahwa STEM-PjBL memberikan pengalaman siswa menyelesaikan masalah
nyata dengan kegiatan praktikum, sehingga dapat meningkatkan efektifitas, pembelajaran bermakna, dan menunjang karir di masa depan.
STEM-PjBL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar